Dougy Mandagi resmi menjadi vokalis group band The Temper Trap sejak
tahun 2005. The Temper Trap sendiri adalah band ber-genre alternative
rock dari Melbourne, Australia. Album perdana mereka, Conditions,
diterbitkan tahun 2009 dengan produser Jim Abbiss. Mereka terpengaruh
oleh Radiohead, Prince, Massive Attack, The Jester People, dan U2.
Band yang digawangi Dougy Mandagi pada vokal/gitar, Lorenzo
pada Gitar, Toby pada drum dan Jonathan di Bass ini, karya-karyanya
pernah dipakai dalam berbagai soundtrack. Lagu-lagu mereka telah
ditampilkan dalam soundtrack video game Rugby 08, FIFA 10, pes 2011 dan
Colin McRae: Dirt 2. Selain itu lagu “Sweet Disposition” tampil dalam
teaser trailer film (500) Days of Summer. Lagu ini juga dimainkan dalam
film seri Underbelly: A Tale of Two Cities, Greek, One Tree Hill,
Skins, 90210, dan The Deep End.
2. Sandhy Sondoro
Sandhy Sondoro adalah seorang penyanyi,
pencipta lagu dan pemain gitar asal Indonesia yang memulai karier
musiknya di Jerman. Sandhy Sondoro lahir dari keluarga yang mencintai
musik. Di rumahnya selalu terdengar musik Pop Amerika, Folk, Jazz dan
Blues dari permainan gitar ibu atau ayahnya sehari-hari.
Di Indonesia, Sandhy Sondoro mulai bermain musik di sebuah
band ketika SMA. Sandhy membawakan lagu-lagu rock dari band Van Halen,
Mr. Big atauThe Black Crowes dalam band tersebut. Pada usia 18 tahun ia
pergi mengunjungi pamannya di California dan tinggal di sana untuk
beberapa waktu. Setahun kemudian ia pergi ke Jerman untuk belajar
arsitektur.
Sandy
memulai karier musiknya sebagai musisi jalanan di kota Berlin, mengamen
di Metro, dan bermain musik dari pub ke pub. Di jalanan Berlin ini
pula ia mulai dikenal dan berkenalan dengan sejumlah musisi dan
produser. Setelah mengeluarkan album bertitel Why don’t We pada 25 April
2008, pada akhirnya karya musiknya mendapat apresiasi positif di
Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
3. Agnes Monica
Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A’..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi.
3. Agnes Monica
Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A’..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi.
Agnes berhasil
meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang
Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009.
Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), Agnes mulai terlibat
sebagai produser dan penulis lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai
salah satu juri pada ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Agnes juga
menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American
Music Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat. Seiring dengan
melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan gaya
berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses secara
komersial, Agnes merupakan penyanyi dengan jumlah penghargaan paling
banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan puluhan trofi, termasuk di
antaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan
empat MTV Indonesia Awards.
4. Dira Sugandi
Dira Sugandi dilahirkan dengan nama Dira
Julianti Sugandi, talenta bermusiknya sudah didapatkannya sejak kecil.
Pada umur 9 tahun, Dira memenangkan peringkat kedua dalam kompetisi
menyanyi anak-anak. Untuk memuluskan karier bermusiknya, lulus dari
SMA, dia mengikuti les vokal di Elfa Music Studio. Dan dia memulai
kariernya sebagai penyanyi sambil kuliah di Jurusan Musik Pelita
Harapan.
Dira sudah memiliki
pengalaman tampil bersama banyak musisi dan kelompok musik seperti
Soulmate, Maestro Big Band, Rika Roeslan, Sova, Imam Praz Quartet,
bahkan dengan group musik papan atas dunia seperti Incognito saat
mereka datang ke Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Bali, Singapura,
Jakarta dan beberapa kota lainnya di luar negeri. Dira juga pernah
manggung bersama Keith Martin saat dia datang ke Bandung pada 2005
lalu.
Sekarang, Dira yang
pernah berduet bersama Jason Mraz dalam JJF 2009 ini sedang
mempersiapkan album solo perdananya yang bekerja sama dengan Bluey dari
Incognito sebagai produsernya.
5. Wisnu Witono Adhi
Memiliki masa lalu yang agak kelam karena orang tuanya bercerai, dia diperhadapkan oleh pilihan antara menjadi murid pesantren di Jawa atau ikut ibunya bersama ayah tirinya ke Norwegia. Di Norwegiapun hidupnya tidak semulus yang dibayangkan, karena ia juga harus bekerja untuk meneruskan hidupnya.
5. Wisnu Witono Adhi
Memiliki masa lalu yang agak kelam karena orang tuanya bercerai, dia diperhadapkan oleh pilihan antara menjadi murid pesantren di Jawa atau ikut ibunya bersama ayah tirinya ke Norwegia. Di Norwegiapun hidupnya tidak semulus yang dibayangkan, karena ia juga harus bekerja untuk meneruskan hidupnya.
Sebagai penyanyi kafe membawanya untuk terus mengasah
kemampuan vokalnya. Akhirnya pada kontes menyanyi Norwegian Idol tahun
2006, bakat menyanyinya lah yang membawanya melaju hingga ke babak lima
besar. Tak tanggung-tanggung, iapun memperoleh kesempatan untuk
merilis album debutnya dengan single hits “Love Like That”.
http://isidunia.blogspot.com/2011/11/musisi-musisi-indonesia-yang-mendunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar