Senin, 21 November 2011

Fans Cilik Bill Gates yang Super Cerdas


Mural aneka warna menghias dinding sekolah umum Blaze Koneski di Makedonia.Para seniman grafiti menorehkan karya mereka di seluruh bagian sekolah.
Teralibesi tampak terpasang di seluruh jendela. Sedangkan gedung sekolah itt sendiri tainpak tak terawat dan bobrok dimakan waktu. Di sanalah CNN mewawancarai“anak ajaib” tersebut untuk acara-List Macedonio.
Saat memasuki ruang kelas, seorang anak muda dengan senyuman hangat mengulurkan tangannya dan memperkenalikan diri. Bocah berambut hitam keriting panjang sebahu yang diikat ke belakang berbentuk ekor kuda itu baru berusia sembilan tahun. Hebatnya, dialah sang genius komputer.

Marco lantas membawa wartawan CNN menuju ke laboratonium komputer milik sekolah yang telah menjadi rumah keduanya. Marco tinggal di rumah yang letaknya di seberang jalan dekat sekolah. Namun, bocah ini lebih banyak menghabiskan waktunya di laboratorium sekolah setiap hari.Lebih tepatnya setelah bel sekolah berbunyi tanda pelajaran sudah selesai, dia langsung menuju ke laboratorium komputer tersebut.
Saat ditanya mengapa dia sangat mencintai komputer Marco menjawab dengan bijak,”Dengan pengetahuan,semuanyajadi mungkin” ,
Dia lantas menjelaskan secara
detail mengenai IPTV, sistem jaringan pengiriman content yang diciptakan semuanya oleh Marco
seorang. Dengan suara yang manis dan tanpa berpikir lama, Marco menjelaskan bagaimana dia mengirimkan video kualitas tinggi melintasi Makedonia, bahkan menyediakan layanan untuk pemerintah disana.

Melalui percakapan itu, kata “Microsoft” selalu menghujani setiap kalimat, Jelas bahwa anak ini sangat terobsesi dengan ciptaan Bill Gates tersebut.

Dan jika Anda mengira bahwa keahliannya yang mengesankan di usia semuda itu akan dewasa sebelum waktunya, Anda salah. Marco sepenuhnya seperti sosok bocah seusianya. Dia rendah hati,persahabat,dan sangat sabar saat wartawan memintanya untuk mengulangi atau menjelaskan kembali jargon- jargon komputer yang beterbangan di atas kepala pendengarnya.

Saat ditanya apakah dia merasa dirinya spesial dan berbakat, Marco mengatakan bahwa dia hanyalah anak-anak sebagaimana apa adanya. Marco mengaku melupakan semua pengetahuan rumit di kepalanya saat bermain bersama teman-temannya.

Kendati demikian, tetap saja Marco bukan anak sembarangan, meski normal. Dia mampu berbicara tiga bahasa dan sedang mempelajari bahasa asing keempat. Meskipun bahasa Inggris bukan bahasa ibunya, tapi penguasaan bahasa dan perbendaharaan katanya sangat luarbiasa.

Dengan detail yang terbatas, dia menjelaskan seluk beluk sistem komputer dan kurikulum yang diajarkannya pada teman sebaya serta orang yang lebih tua darinya. Yang mengejutkan, dia mengajari guru-gurunya juga,

Bulan ini, dia pergi ke Montenegro di mana pemerintah memintanya memaparkan tentang sistem IPTV yang dibuatnya. Memang, fungsi otak Marco sangat luar biasa.

http://indonesiaindonesia.com/f/81224-fans-cilik-bill-gates-super-cerdas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar