Tiap malam, banyak pemburu hantu amatir menyambangi gudang
tak terpakai, rumah tua dan kuburan. Kini, Albert Einstein unjuk suara
perihal hantu. Ingin tahu?
Para pencari hantu amatir ini
sering kali kedapatan membawa peralatan elektronik yang diyakini
membantu menemukan energi halus. Meski para pemburu hantu ini telah
bertahun-tahun berupaya keras menemukan bukti keberadaan hantu, sejauh
ini belum ada bukti yang cukup ‘bagus’ yang menyatakan keberadaan hantu.
Banyak
pemburu hantu yakin, dukungan kuat keberadaan hantu bisa ditemukan
dalam fisika modern. Khususnya seperti pada salah satu pemikir sains
terbesar sepanjang masa, Albert Einstein, yang menawarkan dasar ilmiah
untuk realitas hantu.
Sebuah pencarian Google baru-baru ini
memunculkan hampir delapan juta hasil pencarian. Semuanya menunjukkan
hubungan antara hantu dan pekerjaan Einstein yang meliputi konservasi
energi.
Tak hanya itu, pernyataan ini diulang oleh banyak ahli di
bidang ini. Contohnya, peneliti hantu John Kachuba dalam bukunya
‘Ghosthunters’. Ia menulis, “Einstein membuktikan semua energi alam
semesta adalah konstan dan itu tak bisa diciptakan atau dihancurkan”.
Lalu,
apa yang terjadi pada energi itu saat manusia meninggal? “Jika itu
tidak bisa dihancurkan, menurut Einstein, energi ini akan menjadi bentuk
lain. Apa energi baru itu? Bisakah kita menyebutnya ciptaan baru
hantu?,” lanjutnya.
Ide ini muncul dan disajikan sebagai bukti
pada hampir semua situs bertema hantu. Contohnya, sebuah kelompok
bernama Tri County Paranormal menyatakan, “Albert Einstein mengatakan,
energi yang tak bisa diciptakan atau dimusnahkan itu hanya bisa berubah
dari satu bentuk ke bentuk lain. Saat hidup, manusia memiliki energi
listrik dalam tubuh. Apa yang terjadi pada listrik di tubuh yang membuat
jantung berdetak dan manusia bisa bernapas? Hingga kini, belum ada
jawaban untuk hal itu”.
Sebenarnya, jawabannya sangat sederhana
dan sama sekali tidak misterius. Setelah seseorang meninggal, energi
dalam tubuh pergi ke energi dari semua organisme pergi setelah mati,
yakni ke lingkungan.
Saat manusia mati, energi yang tersimpan
dalam tubuh dilepaskan dalam bentuk panas, dan dipindahkan ke dalam
hewan yang memakan tubuh manusia seperti binatang liar jika mayat
dibiarkan tak terkubur, atau cacing dan bakteri jika dikuburkan serta
tanaman.
Jika tubuh manusia dikremasi, energi dalam tubuh akan
dilepaskan dalam bentuk panas dan cahaya. Saat manusia makan tumbuhan
dan hewan mati, manusia mengonsumsi energi dan mengubahnya untuk
digunakan sendiri.
Makanan dimetabolisme saat dicerna, dan reaksi
kimia melepaskan energi yang dibutuhkan hewan untuk hidup, bergerak,
bereproduksi dan lainnya. Energi itu tidak dalam dalam bentuk bola
energi elektromagnetik yang bersinar, melainkan berbentuk panas dan
energi kimia.
Banyak pemburu hantu mampu mendeteksi medan listrik
hantu. Di sisi lain, benar adanya, proses metabolisme manusia dan
organisme lain menghasilkan arus listrik dengan tingkat yang sangat
rendah dan energi ini tak lagi dihasilkan saat mati.
Karena sumber
energi dan arus listrik berhenti seperti bola lampu mati saat
dimatikan, sebagian besar ‘energi’ yang ditinggalkan tiap orang yang
sudah mati butuh bertahun-tahun untuk masuk kembali ke lingkungan dalam
bentuk makanan dan sisanya menghilang tak lama setelah kematian.
Energi
itu sendiri tidak dalam bentuk yang bisa dideteksi setahun kemudian
dengan perangkat berburu hantu populer detektor seperti medan
elektromagnetik (EMF). Pemburu hantu yang mengulang klaim teori-teori
Einstein ini memberi dasar yang kuat untuk mengungkap sedikit tentang
hantu dibanding kurangnya pemahaman pada sains.
Hantu mungkin
memang ada namun baik Einstein maupun hukum-hukum fisikanya masih belum
mampu menunjukkan hantu adalah nyata. [http://teknologi.inilah.com/read/detail/1797788/hukum-einstein-buktikan-keberadaan-hantu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar